BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO


Lele Dumbo merupakan merupakan satu jenis hibrida ikan lele yang baru diintroduksikan ke Indonesia dari mancanegara yaitu Taiwan. Ikan ini merupakan hasil kawin silang antara lele asli Taiwan Clarias focus dengan lele Afrika. Lele jenis dapat tumbuh pesat dan mencapai ukuran besar dalam waktu lebih cepat dibandingkan lele lokal. Dalam budidaya ikan lele, seperti halnya  budidaya ikan lain, secara garis besar ada dua jenis usaha yaitu usaha pembenihan dan usaha pembesaran.

Kegiatan usaha pembenihan, diantaranya memijahkan induk-induk ikan sehingga menghasilkan telur dan menetaskan telur serta memelihara burayak menjadi benih ikan siap tebar. Benih ikan yang siap tebar berukuran gelodongan (fingerling). Ukuran benih gelondongan dibedakan menjadi dua bagian, yakni gelondongan kecil (berukuran 3-5 cm) dan gelondongan besar (berukuran 5-10 cm). Kegiatan memelihara benih ikan lele menjadi ikan konsumsi (ikan santapan) disebut usaha pembesaran.


Contoh Kolam Tempat Budidaya Ikan Lele




Kita dapat memanfaatkan ruang/halaman kosong disamping rumah kita untuk membuat kolam yang minimalis.

Sebenarnya ada beberapa jenis kolam yang bisa dipakai untuk budidaya ikan lele, seperti kolam tanah, kolam semen (seperti di gambar), kolam terpal dan DLL.


Pakan




Pakan ikan lele merupakan pakan alami dan pakan tambahan. Pakan alami ialah binatang renik, seperti kutu air (Daphnia, Cladosera dan Copepoda), cacing, larva (jentik-jentik serangga) dan siput kecil.

Lele biasanya mencari pakan di dasar kolam. Namun, jika ada yang terapung, pakan tersebut tidak lepas dari sambarannya.


Perkembangbiakan

Lele mencapai kedewasaan setelah ukuran 100 gram atau lebih. Jika sudah masanya berkembangbiak, ikan jantan dan betina saling berpasangan. Pasangan tersebut lalu mencari tempat, yakni lubang yang teduh dan aman untuk bersarang, bisa juga melakukan pemisahan kolam. Yaitu dengan memindahkan sepasang jantan dan betina di kolam yang berbeda (jika memeliara di kolam).

Seekor induk betina dapat menghasilkan telur 1.000-4.000 butir sekali memijah. Setelah lele tersebut bertelur, pindahkan lagi ke kolam lain agar setelah menetas anak lele tersebut tidak dimakan oleh induknya. Dalam tempo 24 jam setelah perkawinan, telur akan menetas.

Lele yang baru menetas harus dialiri air secara berskala (sirkulasi air) agar air di dalam kolam tidak kotor akibat telur yang membusuk dikarenakan tidak menetas maupun kotoran dari lele tersebut.


sumber:

-Budidaya Ikan Lele (ed. Revisis)

Oleh Dra. Ny. S. Rachmatun Suyanto

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBEDAKAN KARAKTERISTIK IKAN SEGAR DAN IKAN BUSUK